senyap. tak ada mimpi dalam tidur saya ketika sesuatu - entah apa -
membangunkan saya selagi pagi belum lama menetas di patahan jarum jam.
tidak ada suara apa pun, kecuali deru baling-baling kipas dan sunyi yang
abadi di tik-tok jam. lalu apakah saya mesti percaya pada sebuah diktum
yang lahir di dalam kepala?; bahwa rindu bisa datang kapan saja dan
mengusik tidurmu.
di luar
rumah, bulan serupa koin merah, bayang-bayang sebatang cemara jatuh di
halaman, sementara satu dua daunnya gugur; serupa mimpi yang gagal
bersemi.
saya memejamkan mata, mencoba tidur lagi selekas-lekasnya.