saya bangun ketika pagi masih menyisakan petang dan remang-remang. Bibit
cahaya muncul dari timur, dan kehidupan menumbuhkannya jadi cahaya paling terang.
Hari minggu, pikir saya, alangkah baik untuk bermalas-malasan dan seharian
rebah di tempat tidur. Dua jam saya menikmatinya,
sampai sekira pukul setengah delapan perut mulai terasa lapar dan saya
memutuskan untuk mempersiapkan sarapan; memasak nasi dan membeli lauk. Sambil makan,
saya putar lagu-lagu Dialog Dini Hari dari ponsel, dan menikmatinya seperti
menikmati sarapan yang tak kalah nikmat. “Adakah yang lebih indah dari semua ini?”
Langganan:
Postingan (Atom)